Seperti yang sudah kamu ketahui, serat adalah salah satu jenis nutrisi penting untuk kesehatan tubuh dan proses pencernaan yang lancar. Apabila tubuh kekurangan serat, ada berbagai jenis masalah kesehatan yang bisa mengancam, termasuk penyakit. Kalau begitu, apa saja ya penyakit yang timbul sebagai akibat kekurangan serat?

Kamu mungkin masih belum tahu apa alasan yang membuat serat begitu penting bagi tubuh. Secara garis besar, serat punya kemampuan untuk mengikat lemak dari berbagai makanan yang kamu konsumsi setiap hari. Dengan begitu, makanan akan bisa dicerna dengan lebih sempurna oleh tubuh.

Maka dari itu, ketika tubuhmu cukup asupan serat, kamu pasti tidak akan mengalami masalah pencernaan seperti sembelit. Di samping itu, asupan serat yang cukup juga bisa bantu menurunkan berat badan sampai tingkat kolesterol, dan bahkan mencegah berbagai jenis penyakit kronis yang jelas-jelas membahayakan tubuh seperti kanker.

Apa yang bisa terjadi jika tubuh kekurangan asupan serat, ya? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada berbagai jenis masalah kesehatan seperti penyakit yang bisa mengintai karena tubuh kekurangan serat.

Kalau begitu, apa saja ya jenis masalah kesehatan dan penyakit yang bisa timbul sebagai akibat kekurangan serat? Simak daftar dan penjelasannya di bawah ini, yuk!

Konstipasi alias sembelit adalah istilah yang digunakan untuk masalah sulit buang air besar, atau buang air besar kurang dari 3 kali dalam kurun satu minggu. Masalah ini merupakan akibat kekurangan serat yang paling umum terjadi. Soalnya, kurangnya asupan serat bisa mengakibatkan feses jadi keras dan kering karena kekurangan air, yang membuatnya sulit dikeluarkan oleh tubuh.

Masalah yang satu ini sering kali terjadi jika kamu banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori, protein, dan lemak, namun tidak mengimbanginya dengan asupan serat. Akibatnya, perut jadi terasa mual.

Salah satu akibat kekurangan serat lainnya adalah perut kembung, alias bloating. Serat sendiri merupakan makanan bagi bakteri baik yang hidup di dalam usus. Dan dalam penguraian serat oleh bakteri, terciptalah gas di dalam perut. Ketika kamu jarang mengonsumsi serat, bakteri-bakteri tersebut akan cenderung butuh waktu lebih lama untuk menguraikan serat yang mengakibatkan perut jadi kembung.

Dalam kasus konstipasi atau sembelit yang sudah kronis, ada risiko peradangan yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Dan salah satunya adalah peradangan pada lambung, usus alias diverculitis, maupun usus buntu. Peradangan pada usus buntu ini bisa jadi diakibatkan oleh feses yang keras lantaran kekurangan serat, sehingga menyebabkan penyumbatan pada usus buntu.

Selain mual dan kembung, kekurangan serat di dalam tubuh yang memicu pengerasan feses kemudian bisa mengakibatkan saraf serta otot di usus besar jadi terlalu sensitif, terutama terhadap beberapa jenis makanan. Hal tersebut lantas dapat memicu kram dan sakit di perut.

Hernia alias turun berok merupakan kondisi di mana usus turun yang mengakibatkan usus jadi menonjol di area paha atau selangkangan. Akibat kekurangan serat yang satu ini umumnya diakibatkan oleh sembelit atau konstipasi, yang membuat seseorang jadi mengedan terlalu kuat lantaran feses yang kering dan keras sulit dikeluarkan saat buang air besar.

Hemorrhoid alias wasir atau ambeien ini merupakan kondisi di mana terjadi pembengkakan pembuluh darah vena di dekat anus maupun usus besar bagian bawah. Serupa dengan hernia, hemorrhoid juga dapat dipicu karena penderitanya mengedan terlalu kuat ketika buang air besar.

Seperti yang sudah kamu ketahui, serat adalah nutrisi penting yang tak hanya bisa bantu jaga kesehatan tubuh, tapi juga mengontrol berat badan terutama buat kamu yang ingin menurunkan berat badanmu. Oleh karena itu, salah satu akibat kekurangan serat yang paling umum adalah kelebihan berat badan dan bahkan obesitas. Pasalnya, serat bisa membuat tubuh merasa lebih kenyang dan dalam jangka waktu yang lebih lama, serta bisa mencegah risiko overeating (makan berlebih).

Manfaat kesehatan lainnya yang dapat menyerang tubuh karena kekurangan serat adalah kolesterol. Soalnya, serat yang dapat bekerja seperti “magnet” di dalam aliran darah yang menarik plak-plak yang berpotensi menempel serta menyumbat pembuluh darah arteri. Apabila tubuh kekurangan serat, ditambah dengan pola makan tinggi lemak, risiko penyakit kolesterol jadi jauh lebih tinggi.

Arterosklerosis merupakan kondisi di mana pembuluh darah arteri menjadi kaku dan menyempit. Kondisi ini berkaitan dengan kadar kolesterol tinggi di dalam darah, terutama karena kolesterol tinggi yang meningkat secara signifikan juga memicu terbentuknya arterosklerosis yang lebih banyak di dalam pembuluh darah.

Baik kolesterol maupun arterosklerosis yang menjadi akibat kekurangan serat kemudian bisa memicu peningkatan tekanan darah, baik itu tekanan darah sistolik maupun diastolik. Oleh karena itu penyakit kolesterol dan tekanan darah tinggi alias hipertensi biasanya saling berkaitan lantaran keduanya memang bisa saling memengaruhi satu sama lain.

Ketika terjadi masalah pada pembuluh darah seperti kolesterol, ditambah lagi dengan masalah hipertensi, masalah kesehatan yang lebih kronis juga turut mengintai. Contohnya penyakit jantung dan stroke, yang termasuk ke dalam kardiovaskular.

Tubuh yang kurang serat, plus pola makan tinggi karbohidrat olahan seperti makanan manis dan roti putih, bisa mengakibatkan masalah lonjakan kadar gula darah. Soalnya, karbohidrat olahan bisa dicerna dan dilepas ke dalam aliran darah lebih cepat, yang mengakibatkan adanya lonjakan kadar gula darah. Apabila hal ini terjadi terus-menerus tanpa dikontrol, kamu akan lebih berisiko menderita diabetes tipe 2.

Dalam jangka panjang, feses yang mengeras dan sembelit sebagai akibat kekurangan serat bisa memicu pertumbuhan benjolan kanker di dalam saluran pencernaan, terutama di kolon atau usus besar bagian bawah/akhir. Penelitian bahkan sudah menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat bisa mengurangi risiko kanker usus besar. Meskipun penyakit ini juga bersifat genetik alias penyakit turunan, nyatanya mayoritas kasus yang terjadi disebabkan oleh pola makan yang buruk, terutama rendah serat.

Inflamasi atau peradangan yang sifatnya kronis di dalam tubuh lambat laun akan menjadi sebuah penyakit. Oleh karena itu, penting buat kamu untuk memastikan bahwa tubuhmu mampu melawan inflamasi dengan cara mengonsumsi makanan sehat tinggi kandungan antioksidan. Dan jenis makanan tersebut umumnya adalah sayur dan buah, yang juga merupakan sumber serat alami. Dengan demikian, tubuh yang asuran serat hariannya selalu terpenuhi juga bisa melawan peradangan dengan lebih baik.

Itu dia 15 penyakit akibat kekurangan serat yang bisa terjadi, baik dalam jangka pendek maupun panjang.